Skip to content
Prewedding bagus di Bali

Udeng Bali

Udeng Bali – Pada kesempatan ini kita akan ulas satu persatu kelengkapan busana adat tradisional laki laki dari perempuan dan kali ini kami akan mengulas tentang udeng atau di beberapa tempat menyebutnya dengan destar. Udeng Bali adalah kelengkapan yang dipakai untuk sebagai ikat kepala. Ikat kepala yang terbuat dari kain ini diikat di kepala dengan simpul yang tepat berada di kening sebagai perlambang untuk focus atau pemusatan pikiran pada saat melakukan persembahyangan sehingga kita bisa lebih berkonsentrasi dengan memusatkan pikiran.

udeng bali

Udeng bali

Sejarah Udeng Bali

Keberadaan udeng sendiri saat ini tidak saja sebagai perlengkapan persembahyangan akan tetapi sudah dikemas sebagai trend mode untuk pemuda di Bali khususnya, ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai jenis udeng berbagai corak dan warna sesuai dengan trend mode yang berkembang, dan sangat cocok untuk kegiatan rias dan foto adat Bali . Di setiap daerah di bali mempunyai ciri khas sendiri sendiri baik corak dan warna udeng itu sendiri. Khusus untuk kepura dimana kita melakukan persembahyangan udeng yang digunakan adalah yang berwarna putih yang mempunyai makna kesucian. Untuk upacara adat biasa digunakan yang bermotif batu atau endek (tenun ikat khas Bali). Pada zaman dahulu untuk memakai sebuah udeng sedikit memakan waktu karena dibuat dari selembar kain dengan sedikit tehnik khusus sehingga kelihatan rapi di kepala. Seiring berkembangnya waktu saat ini banyak kita jumpai udeng yang  sudah jadi tinggal pakai dan tidak usah buang waktu untuk membuatnya. Harga sebuah udeng yang sudah jadi di Bali mulai dari 50 rb sampai dengan 150 rb tergantung dari corak dan bahannya.

Baca Ulasannya Paket foto adat bali hanya 300k per orang

Makna Penggunaan Udeng

Udeng adalah perlambang “ngiket manah” (pemusatan pikiran) sumber penggerak panca indera kita

  • Lekuk dikanan lebih tinggi dari pada dikiri berarti lebih banyak melakukan hal yang baik (dharma) daripada buruk (a-dharma)
  • Ikatan ditengah tepat dikening bermakna memusatkan pikiran kita.
  • Ujung keatas melambangkan pikiran lurus keatas untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa.

Udeng sebagai kelengkapan Busana Adat Bali dan busana persembahyangan memiliki simbol Ketuhanan yang menyatukan Tri Murti dalam simpul “tunggal”,

  • Tarikan ujung kain kanan melambangkan Wisnu, 
  • Tarikan ujung kain kiri melambangkan Brahma, 
  • Ujung kain diatas yang ditarik kebawah melambangkan Siwa, 

Artinya orang Bali men-Tuhankan Tri Murti sebagai satu kesatuan yang utuh dalam perlambangan udeng yang digunakan. Dengan menggunakan udeng secara garis besarnya disebutkan hendaknyalah kita selalu berbuat yang baik sehingga nantinya kita dapat bersatu dengan-Nya (Moksa)

Jenis Udeng

Udeng dalam makna pakaian adat kepura dibagi menjadi tiga diantaranya:

  • Udeng jejateran (udeng untuk persembahyangan) menggunakan simpul hidup di depan, disela-sela mata, sebagai lambang cundamani atau mata ketiga.
  • Udeng dara kepak, masih ada bebidakan tetapi ada tambahan penutup kepala yang berarti symbol pemimpin yang selalu melindungi masyarakatnya dan pemusatan kecerdasan.
  • Udeng beblatukan (dipakai oleh pemangku) tidak ada bebidakan, hanya ad apenutup kepala dan simpulnya di belakang dengan diikat kebawah sebagai symbol lebih mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Tertarik untuk kegiatan rias atau foto adat di Bali ayo segera hubungi kami www.fotoadatbali.com

Lokasi Foto Rias dan Foto Adat Bali
WhatsApp